Permainan Sepak Bola

Pengertian, Teknik Dasar, dan Peraturan Permainan Sepak Bola
Salam Olaraga,
Selamat berjumpa lagi di Blog Guru Penjasorkes setelah kita libur semester ganjil, semoga kita semua dalam keadaan sehat wal'afiat. Baik di semester genap ini kita akan mempelajari tentang Permainan Bola Besar lebih spesifik kita akan belajar Pengertian, Teknik Dasar, dan Peraturan Permainan Sepak Bola.

Pengertian Permaianan Sepak Bola:
Sepak Bola berasal dari dua kata yaitu "Sepak": dan "Bola". Sepak atau meyepak dapat di artikan menendang (menggunakan kaki) sedangkan "bola" yaitu alat permainan yang berbentuk bulat berbahan karet, kulit atau sejenisnya. Dalam permainan sepak bola, sebuah bola disepak/tendang oleh para pemain kian kemari. Jadi secara singkat pengertian Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola kian kemari yang dilakukan oleh pemaian, dengan sasaran gawang dan bertujuan memasukan bola ke gawang lawan.

Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan Teknik Dasar permainan Sepak bola. Teknik Dasar Permainan sepak bola dapat diartikan gerak dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak  bola. Jika seseorang ingin melakukan permainan sepak bola, ia harus tahu dan mampu melakukan teknik dasar atau gerak dasar permainan tersebut. Apa sajakah teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai?

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola:

Teknik menendang bola;
Yaitu teknik menyentuh atau mendorong bola menggunakan kaki. Teknik ini merupakan faktor yang dominan dalam permainan sepak bola. Teknik menendang bola dapat di bagi menjadi beberapa bagian:
Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam.
Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian luar.
Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung
Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:
Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.
Badan berdiri agak tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk menendang bola dengan posis pergelangan kaki diputar ke arah luar.
Selanjutnya tendang bola dengan sentuhan kaki bagian dalam, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:
Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.
Badan berdiri agak tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk menendang bola dengan posisi pergelangan kaki diputar ke arah dalam.
Selanjutnya tentang bola dengan sentuhan kaki bagian luar, untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:
Pelaksanaan teknik menendang bola menggunakan kaki bagian punggung adalah sebagai berikut:
Sikap badan dibelakang bola dan agak condong ke depan, salah satu kaki didepan sebagai kaki tumpu dan menghadap ke sasaran dengan lutut sedikit ditekuk.
Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap bola, lalu ayunka ke depan sehingga mengenai bola tepat pada punggung kaki, sedangkan perkenaan terhadap bola berada ditengah-tengah.
Selanjutnya gerakan kaki mengikuti arah lepasnya bola, untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:
Teknik Menghentikan Bola
Yaitu sikap dan gerakan untuk menahan atau menghentikan bola yang datang ke arah kita. Teknik menghentikan bola ada beberapa macam yaitu:
Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam.
Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian luar.
Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian punggung
Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian telapak/sol sepatu
Teknik menghentikan bola menggunakan kaki bagian paha
Teknik menghentikan bola menggunakan dada dan perut.
Teknik menghentikan bola menggunakan kepala..
Pelaksanaan Teknik menghentikan bola menggunakan kaki pada dasarnya hampir sama dengan teknik menendang bola, perbedaannya pada teknik menghentikan/menahan bola dengan kaki, bola kita songsong/stop/tahan, sedang pada teknik menendang bola kita dorong/tendang. Untuk lebih jelas perhatikan gambar teknik menghentikan bola menggunakan bermacam cara di bawah ini:
Teknik Menggiring Bola
Menggiring bola yaitu, mendorong bola atau menentang bola ke depan secara pelan dengan variasi ke samping sambil berlari sehingga bola bergulir di tanah dan tetap dalam penguasaan pemain.
Teknik menggiring bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan kaki bagian punggung baik menggunakan kaki kanan, kaki kiri, atau kaki kanan dan kiri secara bergantian. 

Teknik Menyundul Bola
Menyundul bola adalah gerakan mendorong bola menggunakan kepala khususnya bagian dahi, gerakan ini dilakukan jika bola berada di udara atau melayang. Berikut ini contoh gambar pemaian sedang melakukan menyundul bola.
Peraturan Permainan Sepak Bola
Permainan sepak bola dimainkan oleh dua regu dengan tiap regu berjumlah 11 orang, terdiri dari 10 pemaian penyerang dan seorang penjaga gawang. Permainan ini dilakukan dalam 2X45 menit, dan dipimpin oleh seorang wasit dibantu 2 orang hakim garis. Tujuan Permainan Sepak Bola adalah memasukan bola ke gawang lawan. Regu atau tim yang terbanyak memasukan gol ke dalam gawang lawan maka dinyatakan sebagai pemenang.

Demikian penjelasan tentang materi Pengertian, Teknik Dasar, dan Peraturan Permainan Sepak Bola yang dapat Saya sampaiakan, semoga bermanfaat. Kritik dan saran silahkan tulis pada kolom komentar di bawah posting ini. Terima kasiha






Related Posts:

    Permaianan Rounders

    Permainan Rounders (Teknik Dasar Roundders, Strategi Permainan Rounders/Makalah Olahraga Rounders)

    Permaianan Rounders

    1. Melempar Bola
         Melempar bola dalam permainan rounders dapat dilakukan secara mendatar, melambung, atau mengarah ke bawah.
    a. Lemparan Bola Mendatar
    Cara-cara melakukan lemparan bola mendatar, yaitu sebagai berikut.
    1) Kedua lengan lurus ke depan serta memegang bola.
    2) Salah satu kaki berada di depan serta posisi badan agak serong.
    3) Pandangan mengarah ke sasaran.
    4) Tangan yang memegang bola diputar ke atas, belakang, bawah, dan depan.Kemudian, lepaskan bola.
    Lemparan bola mendatar
    b. Lemparan Bola Melambung



    Cara-cara melakukan lemparan bola melambung, yaitu sebagai berikut.
    1) Peganglah bola dengan tiga atau empat jari tangan.
    2) Putar salah satu kaki, arahkan ke sisi yang lain berlawanan arah sasaran dengan membawa bola ke atas di samping kepala.
    3) Langkahkan kaki ke depan serta memutar badan ke arah sasaran.
    4) Ayunkan sikut, lalu ikuti dengan tangan.
    5) Dengan dibantu lecutan pergelangan tangan, bola dilepaskan dari ujung jari.
    6) Lakukan gerakan lanjutan dengan membiarkan tangan pelempar berhenti dekat pinggang.
    c. Lemparan ke Bawah
    Cara-cara melakukan lemparan ke bawah, yaitu sebagai berikut.
    1) Pegang bola di depan badan dengan menggunakan tiga atau empat jari.
    2) Menghadap sasaran dengan salah satu kaki berada di depan.
    3) Bola diayun ke bawah dan ke belakang dengan lengan lurus dan tangan ditekuk ke belakang.
    4) Bersamaan dengan gerakan melangkahkan kaki depan ke arah lemparan, ayunkan lengan ke depan seperti gerak bandul.
    5) Bantu gerakan akhir dengan lecutan pergelangan tangan dan bola dilepaskan dari ujung jari.
    6) Lakukan gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang ke depan.

    2. Menangkap Bola
         Menangkap bola dilakukan sesuai dengan arah datangnya bola. Berdasarkan hal tersebut, ada dua cara menangkap bola, yaitu menangkap bola datar dan menangkap bola yang menggelinding di tanah.
    a. Menangkap Bola Datar
    Teknik menangkap bola datar adalah sebagai berikut.
    1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu.
    2) Pandangan lurus ke arah datangnya bola.
    3) Kedua tangan direntangkan ke depan, jari-jari tangan dibuka, dan ujung pangkal pergelangan tangan rapat. Posisi salah satu tangan berada di atas.

    b. Menangkap Bola Menggelinding di Tanah
    Berikut ini cara melakukan teknik menangkap bola menggelinding di tanah.
    1) Sikap berdiri dan pandangan lurus ke arah datangnya bola.
    2) Salah satu kaki dilangkahkan ke depan, sementara badan diturunkan hingga lutut kaki belakang menempel pada tanah dan menekuk.
    3) Sementara itu, kedua tangan diturunkan ke bawah dan jari-jari tangan terbuka.
    Telapak tangan menghadap ke depan dan ujung pangkal pergelangan tangan agak rapat.
    3. Memukul Bola
         Teknik memukul bola rounders dapat dilakukan sebagai berikut.
    a. Alat pemukul dipegang oleh kedua tangan dengan rapat dan kuat. Salah satu tangan
    diletakkan di bawah.
    b. Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu. Badan menghadap plate dan kedua lutut sedikit ditekuk.
    c. Pandangan lurus ke arah pitcher atau pelempar bola.
    d. Posisi tangan dan pemukul setinggi pundak dan berada di belakang kaki. Salah satu
    lengan diluruskan menyilang di depan badan. Siku kedua lengan ditekuk. Kepala
    dan tangan yang memegang pemukul. ditarik ke belakang. Alat pemukul dipegang dengan posisi tegak lurus atau condong.
    e. Ayunan dimulai dengan melangkahkan kaki depan serta memutar pinggang, dada, dan
    pundak ke arah pitcher. Luruskan tangan, lecutkan kedua pergelangan tangan, dan pukul bola di depan pinggul. Ayunan dilanjutkan, kemudian jatuhkan alat pemukul.


    Penempatan Posisi Pemain Sesuai Keterampilan yang Dimiliki
              
               Permainan rounders adalah jenis olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan. Setiap regu terdiri atas sembilan orang pemain, salah satu di antaranya bertugas sebagai pitcher (pemain yang melakukan lemparan untuk memulai permainan). Permainan rounders dilakukan di sebuah lapangan yang berbentuk segilima. Tujuan setiap regu adalah memenangkan permainan dengan cara mendapatkan angka pada setiap babak atau inning. Regu penyerang berusaha melakukan serangan melalui pukulan bola dan regu bertahan berusaha untuk mematikan pihak lawan melalui “men-tik” atau “membakar base”.
    Permainan rounders membutuhkan koordinasi faktor kondisi fisik, teknik, taktik dan strategi, serta mental. Semua itu perlu diperhatikan oleh setiap pemain dan harus dikuasai melalui proses latihan yang baik. Salah satu faktor penting yang harus dimiliki secara kelompok dalam suatu permainan rounders adalah factor taktik dan strategi. Oleh karena itu, seharusnya suatu regu memperhitungkan posisi pemain yang sesuai dengan karakter setiap pemainnya.


    Posisi pemain dalam permainan rounders adalah sebagai berikut.
    1. Pitcher (pelempar bola)
    2. Catcher (penangkap bola)
    3. First baseman (penjaga base I)
    4. Second baseman (penjaga base II)
    5. Third baseman (penjaga base III)
    6. Short stop (penjaga lapangan depan)
    7. Left fielder (penjaga lapangan sebelah kiri)
    8. Center fielder (penjaga lapangan tengah)
    9. Right fielder (penjaga lapangan sebelah kanan)

    Taktik dan Strategi Bermain Rounders
            Permainan rounders dan softball memiliki taktik dan strategi penyerangan dan pertahanan yang sama. Berikut merupakan contoh bentuk latihan dalam permainan rounders.

    1. Identifikasi Penyerangan dan Pertahanan dengan Tepat
         Permainan rounders lebih menekankan pada pendekatan konstruktif dan kecerdikan para pemainnya. Namun, hal itu bukan berarti tidak memerhatikan hal yang lainnya karena tujuan pokok dari permainan ini, adalah untuk memperoleh angka sebanyak-banyaknya dari lawan pada setiap inning. Penyerangan dan pertahanan pun turut menentukan keberhasilan suatu permainan.
    a. Penyerangan
    Pada dasarnya, untuk memantapkan kerja sama tim dalam penyerangan harus dilakukan latihan bersama sehingga tercipta pola penyerangan yang baik.
    Sebagai latihan dasar, dapat dilakukan melalui teknik memukul dan berlari yang dilakukan oleh “runner”. Berikut adalah salah satu contoh latihan penyerangan untuk mendapatkan angka.
    • A melempar bola ke B.
    • B memukul bola tersebut dan diarahkan ke posisi di antara short stop dan second base.
    • Setelah memukul, B berlari ke short stop, mendorong F1 berlari ke second base dan F2 ke first base.

    b. Pertahanan
         Pertahanan yang kuat dapat diciptakan melalui kerja sama yang baik di antara para pemain dalam satu tim. Jika demikian, lawan tidak akan mudah mencetak angka. Semua pemain harus dapat berimprovisasi dengan keadaan di lapangan terutama terhadap serangan yang dilakukan lawan. Dalam hal ini, yang paling penting adalah cara untuk dapat mematikan pelari yang berlari menuju home base
    atau paling tidak pelari yang berlari ke base lainnya.
    Pertahanan terbagi menjadi dua, yaitu pertahanan yang dilakukan secara individu dan pertahanan yang dilakukan secara bersama-sama. Keduanya bertujuan untuk mencetak angka. Pertahanan secara individu dilakukan melalui taktik individu pemain, yaitu pertahanan “men-tik” atau “membakar base” oleh seorang pemain. Sementara itu, pertahanan bersama merupakan pertahanan yang menuntut kebersamaan.
    Pertahanan bersama dilakukan terutama untuk mencetak angka. Oleh karena itu, pertahanan dilakukan melalui penempatan ruang dan waktu berdasarkan keputusan yang diambil bersama.

    2. Mengubah Kecepatan Penyerangan untuk Mencetak Angka
         Proses penyerangan dilakukan melalui kerja sama yang baik berdasarkan kemampuan dan saling pengertian di antara para pemain. Lakukan system penyerangan yang dapat mempersulit pertahanan lawan melalui pengaturan tempo permainan, yakni dipercepat atau diperlambat.
    Tempo permainan yang dipercepat dalam permainan rounders identik dengan sistem penyerangan yang bertujuan untuk mencetak angka dengan secepat-cepatnya. Dengan sistem penyerangan tersebut, lawan menjadi kacau dan tidak dapat mematikan penyerang (pelari). Dengan demikian, pelari di
    first base dapat berlari ke home base tanpa dimatikan, dan pelari-pelari pada base lainnya dapat berlari ke base yang dituju tanpa dapat dimatikan oleh pihak regu bertahan.
    Tempo permainan yang lambat identik dengan upaya mengulur-ngulur waktu permainan agar cepat selesai. Tentunya, strategi ini sangat baik dilakukan oleh tim yang memiliki angka lebih tinggi terutama untuk regu pemukul. Namun, ini pun harus dilakukan sesuai dengan sportivitas para pemain dari regu setiap tanpa melanggar peraturan yang ditetapkan.

    3. Koordinasi Gerak Kerja Sama Tim
         Angka akan diperoleh jika regu pemukul berhasil melakukan home run di antara pelarinya tanpa dapat dimatikan oleh regu penjaga. Selain itu, angka juga diperoleh jika regu penjaga berhasil mematikan pelari dengan cara “men-tik” maupun “membakar base”, atau bahkan melalui tangkapan langsung dari hasil pukulan lawannya. Setiap pemain baik pemukul maupun penjaga harus dapat mengambil keputusan yang tepat. Regu penjaga sebaiknya berkonsentrasi pada satu titik sebagai target untuk mencetak angka. Begitu juga dengan regu pemukul, seorang pemukul harus dapat membaca situasi posisi temannya berlari menuju base lain atau ke home run. Artinya, pemukul harus berpikir ke mana bola harus diarahkan sehingga dari hasil pukulan tersebut dapat tercipta angka kemenangan
    bagi timnya.
    4.  Peraturan Permainan Rounders
    Permainan rounders memiliki peraturan-peraturan yang harus diperhatikan. Berikut beberapa peraturan yang harus dijalankan dalam permainan rounders. Peraturan ini dibuat dengan tujuan agar dalam permainan dapat berjalan dengan baik dan sportif. Peraturan-peraturan tersebut, yaitu:
    Permainan rounders dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri atas 12 pemain, dengan pemain cadangan sebanyak 6 orang.
    Sebelum permainan dimulai, diadakan undian.
     Regu yang memenangkan undian berhak memilih menjadi regu pemukul atau regu jaga.
    Pemukul diberi kesempatan memukul sebanyak 3 kali, apabila pukulan pertama atau kedua baik, ia harus berlari menuju base.
    Urutan memukul bola sesuai dengan nomor yang telah ditentukan.
    Pemukul yang antre di belakangnya tidak boleh mendahului pemukul di depannya.
    Setiap base hanya boleh diisi oleh satu orang pemain saja.
    Setiap pemain regu pemukul berpindah base, regu jaga boleh mematikan dengan cara mengetik atau membakar base.
    Lama permainan rounders ditentukan oleh inning. Satu inning, yaitu satu kali
    menjadi regu pemukul dan satu kali menjadi regu penjaga. Untuk peraturan resmi
    permainan dilakukan dalam 7 inning.
    Pertukaran tempat terjadi apabila: 
    1. Regu penjaga berhasil mematikan regu pemukul sebanyak 6 kali.
     2. Regu penjaga berhasil menangkap bola yang dipukul regu pemukul sebanyak 5 kali.
    Kemenangan diraih oleh regu yang berhasil mengumpulkan jumlah poin yang paling banyak.
    Cara menentukan nilai atau angka, yaitu: 
    1. Setiap base yang dilewati pemain mendapat angka 1. 
    2. Jika dibakar atau terkena tik, tidak mendapat nilai pada base tersebut. 
    3. Apabila dapat kembali ke ruang tunggu dengan pukulan sendiri dan setiap base selamat maka akan mendapat angka 6.



    Related Posts:

      Makalah Perencanaan Pengajaran Pengembangan Bahan Pembelajaran

      PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
      Dosen Pengampu; Irfan Arif Nugroho, Spd, S.H, M.H















      Kelas: i

      DISUSUN OLEH:
      1.      M. Nurkholis                         20121320396
      2.      Muslim                                   20121320418
      3.      Nanang Hambali                   20121320421



      SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)DHARMA WACAN METRO TAHUN PELAJARAN 2014\2015








      KATA PENGANTAR
      Assalamu’alaikum,wr.wb
                  Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT. Yang mana penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah perencanaan pengejaran, sebagai tugas persentasi perencanaan pengajaran.
                  Didalam makalah ini membahas tentang BAB X (PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN) , yang mencakup tentang materi bahan pembelajaran
                  Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dengan segala rendah hati penulis menyajikan kepada para pembbaca, dengan harapan dapat membawa manfaat.
                  Demikianlah makalah ini kami buat. Sebagai akhir kata penulis ucapkan trimakasih.


      Metro,    februari  2015
      Oleh
      Kelompok





      DAFTAR ISI
      Halaman Judul.......................................................................  i
      Kata Pengantar......................................................................  ii
      Daftar Isi...............................................................................  iii
      Bab 1 Pendahuluan...............................................................  1
      A.      Latar belakang masalah........................................... 1
      B.      Rumusan masalah.................................................... 1
      C.      Tujuan......................................................................  2
      Bab II Pembahasan................................................................ 3
      A.      Pengertian Bahan Pembelajaran..............................3
      B.      Jenis - Jenis Bahan Pembelajaran............................. 6
      C.      Mengembangkan bahan pembelajaran................... 9
      Bab III Penutup..................................................................... 11
      A.      Kesimpulan………………………………………………………….. 11
      B.      Saran…………………………………………………………………….11










      BAB I
      Pendahuluan
      A.     Latar Belakang
      Bahan atau materi pembalajaran merupakan substansi yang akan di ajarkan dalam kegiatan pembelajaran.Dengan demikian guru harus menguasai bahan pembalajaran dengan baik.Ada tiga persoalan utama yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran yaitu penguasaan materi pokok,uraian materi,materi pelengkap. Materi pokok adalah materi pembelajaran yang di ajarkan oleh guru . Uraian materi adalah pemecahan materi pokok, maupun sub-sub materi. Sedangkan materi pelengkap merupakan materi penunjang yang di butuhkan dalam pembelajaran untuk membuka wawasan dalam penunjang penyampaian materi pokok.

      B.      Rumusan Masalah
      Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yang diantanya sebagai berikut:
      1. Apa pengertian bahan pembelajaran?
      2. Apa saja jenis-jenis bahan pembelajaran?
      3. Mengembangkan bahan pembelajaran?

      C.      Tujuan
      Adapun tujuan dalam penulisan makalh ini, yang diantaranya adalah sebagai berikut:
      1.      Untuk mengetahui bahan pembelajaran
      2.      Untuk mengetahui jenis-jenis bahan pembelajaran
      3.      Untuk mengetahui mengembangkan bahan pembelajaran




      BAB II
      Pembahasan

      A.      Pengertian bahan pembalajaran
      Bahan atau materi pembalajaran merupakan substansi yang akan di ajarkan dalam kegiatan pembelajaran.Dengan demikian guru harus menguasai bahan pembalajaran dengan baik.Ada tiga persoalan utama yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran yaitu penguasaan materi pokok,uraian materi,materi pelengkap. Materi pokok adalah materi pembelajaran yang di ajarkan oleh guru . Uraian materi adalah pemecahan materi pokok, maupun sub-sub materi. Sedangkan materi pelengkap merupakan materi penunjang yang di butuhkan dalam pembelajaran untuk membuka wawasan dalam penunjang penyampaian materi pokok. Materi penunjang biasanya bersumber dari disiplin ilmu yang berbeda dengan materi pokok. Beberapa pendapat  yang berkaitan dengan bahan pembelajaran adalah:

                  Arikunto menjelaskan bahwa bahan pembelajaran merupakan unsur inti yang ada dalam kegiatan pembelajaran, karena memang bahan pembelajaran itulah yang di upayakan untuk di kuasai guru. Sedangkan darwin syah menjelaskan bahwa bahan pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan dalam bentuk-bentuk : konsep prinsip, definisi, kon teks, data, fakta, proses, nilai dan keterampilan. Dari kedua pendapat di atas secara umum bahan pembelajaran merupakan seperangkat materi yang di susun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang memungkinkan proses belajar mengajar.




      B.       Jenis-Jenis Bahan Pembelajaran

      Bahan pembelajaran dapat di bedakan berdasarkan beberapa hal.
      Berdasarkan bentuk-bentuk  pesan maka bahan pembelajaran dapat di bedakan menjadi:
                      Konsep. Konsep adalah gagasan atau ide-ide yang memiliki ciri-ciri umum, misalanya: keimanan dan ketakwaan.
      Prinsip . Prinsip adalah kebenaran dasar yang merupakan pangkal tolak untuk berfikir , bertindak dan sebagainya.
      Definisi. Definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, ciri-ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas.
      Konteks. Konteks adalah suatu uraian kalimat yang mendukung atau menjelaskan makna atau situasi yang dihubungkan dengan suatu kejadian.
      Data. Data adalah keterangan yang dapat di jadikan bahan kajian baik berbentuk angka, maupun tidak berbentuk angka yang diperoleh dari rekaman, pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis.
      Fakta. Fakta adalah suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi dikerjakan atau dialami.
      Proses. Proses adalah serangkaian peristiwa yang merupakan gerakan-gerakan perkembangan dari suatu benda atau manusia.
      Nilai. Nilai adalah suatu yang diharafkan. Dinginkan dan dicita-citakan oleh suatu masyarakat, dan merupakan pengakuan masyarakat secara umum mengenai ukuran baik dan buruk.
      Keterampilan. Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan dan mengerjakan suatu secara jasmaniah (menulis,membaca, berlari, gerakan sholat dan sebagainya). Dan secara rohaniah (berfikir, menganalisis, membedakan, dan sebagainya).

      Secara garis besar bahan/materi pembelajaran dapat dibedakan menjadi 4, yaitu: fakta, konsef, prinsip, dan keterampilan.


      1)      Fakta/informasi

      Informasi sering disebut fakta, pengetahuan, atau isi. Sifat bahan informasi ini adalah hapalan. Contoh dari jenis belajar informasi adalah belajar lambang, kata, istilah, definisi, peraturan, persamaan, perkalian, pernyataan sifat, dan lain sebagainya. Karena beljar informasi bersifat hapalan, maka ada beberapa kerugian dalam belajar jenis ini, antara lain: (a) hasil tidak efektif dan sedikit yang dapat dipindahkan kedalam situasi lain, (b) tidak dapat disimpan lama. Untuk mengatasi kelemahan tersebut ada cara untuk mempelajari informasi, antara lain sebagai berikut:
                  Dengan membuatnya ke dalam pola yang bermakna atau ke dalam suatu rangkaian yang logis seperti mengguankan singkatan, akronim, dan cara-cara lain.
      Membuat bentuk stimulus yang berbeda.  Misalnya dengan menunjukkan gambar, model, peta, kunjungan ke objek nyata dan percoba
      Bahan informasi digunakan apabila bahan tersebut sering kali di ulang. Contoh perkalian, nama-namalatin, dan masih banyak lagi.
      (2)  Konsep

                  Konsep disebut juga pengertian , yaitu merupakan serangkaian perangsangan  dengan sifat-sifat yang sama. Konsep dapat di bedakan atas:
                  Konsep yang sederhana , yaitu pola unsur bersama di antara anggota kumpulan atau rangkaian. Hakikatnya suatu konsep tidak terdapat di dalam masing-masing anggota, tetapi di dalam unsur atau sifat yang terdapat semua anggota . Contoh: daerah konsep yang lebih tinggi, yaitu yang mempunyai hubungan  konsep dasar.

      Contoh: jantung

      Cara mengarjakan  suatu konsep dapat ditempuh dengan cara:

      a)   Renungkan  arah, orientasi, dan aplikasi konsep yang di pelajari
      b)   Tinjau kembali unsur prasyarat konsep yan di pelajari.
      c)    Sajikan stimulus sederhana yang tepat dari unsur-unsur, pola, atau hubungan bersama dapat diketahui.
      d)   Definisikan dan asosiasikan nama konsep.
      e)   Petugas asosiasi malalui berbagai contoh dan aplikasi.
      f)     Pertajam kemampuan dengan mengguanakan lebih banyak contoh yang realistis. Dalam beberapa kasus contoh-contoh negatif  berguna  untuk mempertajam kemampuan.
      g)   Berikan latihan dan peninjauan kembali.
      h)   Uji kemampuan melalui konsep, mengguanakan konsep, mendefinisikan konsep, dan menamkan konsep.      
      3. Prinsip
      Prinsipadalah pola hubungan  funsional antara konsep. Prinsip pokok yang diterima dengan baik dinamakan hukum. Jenis belajar ini mempunyai kebaikan-kebaikan, antara lain sebagai berikut;
      Merupakan sarana penting untuk meramalkan, memecahkan masalah, dan membuat kesimpulan baru.
      Prinsip sangat berguna untuk menyatakan sebab akibat. Bila prinsip telah dikuasai dengan baik, banyak fakta dapat diperoleh melalui kesimpulan logis.
      Jika digunakan bersama-sama dengan kemampuan manusia lainnya, prinsip menjadi sarana pokok dalam memperkaya informasi.

      Dalam belajar prinsip , konsep persyarat hendakanya siap dulu, dan siap dignakan dalam ingatan jangka pendek. Contoh: prisip sirkulasi darah, harus memahami konsep darah dan konsep jantung. Cara mengajar prinsip dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
      A. Renungkan orientasi, hubungan dengan belajar, sebelumnya dan alikasikan prinsip yang akan dipelajarai.
      B. Mintalah siswa mengingat kembali untuk mengecek, apakah dia mengerti konsep prasyarat yang diperlukan.
      C. Tunjukan contoh sederhana pola hubungan prinsip.
      D. Jika perlu, gunakan syarat tertentu untuk membawa siswa menemukan sendiri hakikat hubungan tersebut.

      4.keterampilan
      Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari. Keterampilan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu psikomotorik dan intelektual. Contoh dari keterampilan psikomotorik antara lain menanam, bersepeda, mengajar, berenang dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari keterampilan intelektual adalah merumuskan masalah, mengadakan penelitian, mengadakan penelitian, menyimulkan, dan masih banyak lagi.

      Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan didalam belajar keterampilan adalah sebagai berikut;
      A. Jelaskan tujuan dan nilai keterampilan yang dipelajari kepada siswa
      B. Tunjukan tingkat prestasi siswa yang diharapkan bagaimana hal itu akan dinilai.
      C. Ulang kembali pelajaran sebelumnya yang diperlukan sebagai prasyarat atau yang berguna untuk mempelajari ketrampilan

                  Jenis-jenis bahan pembelajaran yang telah diklasifikasikasikan diatas dapat dijelaskan satu persatu, yaitu;
      1. Bahan pembelajaran cetak (printed)
      A. Handout
      Handout adalah bahan-bahan tertulis yang disiapkan oleh guru untuk memperkaya presentasi. Biasanya handout diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi.andout dapat diperoleh dengan cara download dari internet atau menyadur dari buku.
      B. Buku
      Buku adalah tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan , didapat dari berbagai cara misalnya, hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman , otobiografi  atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi.
      C. Modul
      Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri atau dengan bimbingan guru. Pembelajaran dengan modul memungkinkan siswa yang memiliki kecepatan tinggi dengan alam belajar akan lebih cepat menguasai kompetensi dasar.
      D. Lembar erja siswa (LKS)
      Lembar kerja siswa (students worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS biasanyaberupa petunujuk, langkah-langkah menyelesaikan suatu tugas . LKS dapat dignakan untuk  sistem mata pelajaran.

      E. Brosur
      Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dapat dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi.
      2. Bahan pembelajaran dengan (audio)
      A. Piringan hitam (compact disk)
      Media ini dapat menyimpan suara yang dapat diperdengarkan berulang-ulang, biasanya untuk pembelajaran bahasa dan musik .
      B. Radio
      Radio broadcasting adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran. Dengan radio siswa belajar sesuatu. Program radio dapat dirancang sebagi bahan pembelajaran dengan cara pada jadwal tertentu mentiarkan materi pembelajaran.
      3. Bahan pembelajran pandang denagar ( audiao visual)
      A. Vidio / film
      Vidio/film merupakan alat bantu yang didesain sebgai bahan pembelajaran . Program vidio/ film biasanya disebut sebagai alat bantu pandang dengar (audio visual aid).
      B. Orang/narasumber
      Orang sebagai nara sumber dapat juga dikatakan seabagai bahan pembelajaran yang dapat dipandang dan didengar. Seseorang dapat belajar kepada orang biasanya kepada orang tersebut memiliki ketrampilan.
      4. Bahan pembelajaran interaktif
      Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio , teks, grafik, gambar, aminasi, atau vidio) yang penggunaannya dimanipulasi untuk mengendalikan dan atau prilaku alami dari suatu presentasi. Bahan ini sangat mudah penggunaannya dalam mempelajarai bidang tertentu . Bahan pembelajaran interaktif  dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang memadai terutama dalam mengoperasikan peralatan seperti komputer, kamera, vidio, dan kamera foto. Bahan pembelajaran interkatif biasanya disajikan dalam bentuk compact disk ((CD).
      C. Mengembangkan bahan pembelajaran
      Dalam rangka mengembangkan bahan pembelajaran diperlukan identifikasi langkah-langkah, memilih dan memilah agar dalam pengembangan tersebut tidak terjadi penyimpang yang erlu dipertimbangkan dalam mengembangkan bahan pembelajaran. Macam-macam  pengembangan bahan pembelajaran dapat dilasifikasikan atas beberapa kecenderungan yaitu;
      Pengembangan banah pemebelajaran mandiri adalah bahan pembelajaran yang proses pengembangannya dilakukan secara mandiri.
      Pengembangan bahan pembelajaran konvensioanal adalah produksi bahan pembelajaran yang aktivitasnya dikuasai seluruhnya oleh guru . Pengembangan bahan pembelajaran pedoman belajar siswa (PBS) adalah guru memiliki dan mengumpulkan bahan pembelajaran.

      Selanjutnya beberapa pedoman dalam mengembangkan bahan pembelajaran dapat dilakukan seperti cara berikut :
      1. Menetapkan mata pelajaran
      Mata pelajaran yang biasa disebut mata pelajaran atau mata kuliah merupakan mata pelajaran makro dan perlu penjabaran lebih lanjut.
      2. Menetapkan topik
      Topik adalah bagian dari mata pelajaran
      3. Menetapkan materi pokok
      Menetapkan materi pokok merupakan penjabaran sekaligus sebagai pengembangan topik

                  Hal-hal yang perlu dipertimbangan dalam mengembangkan bahan pembelajaran antara lain sebagai berikut;
      Pengembangan bahan pembelajaran harus tetap terkandung dalam bahan pembelajaran standar kompetensi dan kompetensi dasar.
      Pengembangan bahan pembelajaran harus memperhatikan macam-macam  pengembangan bahan pembelajaran.
      Pengembangan bahan pembelajaran adalah memperluas dan memperdalam materi yang yang harus dikuasai siswa.






      BAB III
      Penutup
      A. Kesimpulan
      Bahan atau materi pembalajaran merupakan substansi yang akan di ajarkan dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru harus menguasai materi atau bahan pembelajaran dengan baik.Ada tiga persoalan utama yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran yaitu penguasaan materi pokok,uraian materi,materi pelengkap.

      B. Saran
      Dari uraian yang ada pada makalah ini, kurang lebihnya mungkin masih terdapat sedikit banyaknya masalah-masalah yang terjadi baik dalam penulisan maupun isi penjelasan yang ada didalamnya, diharapkan untuk selanjutnya akan dapat lebih baik lagi, dengan menjadikan kekurangan pada makalah ini sebagai pelajaran agar dapat lebih baik untuk kedepannya. 



      Related Posts: